Ruang Rindu
Papan tulis memantulkan jendela dan wajah langit berawan diam,
seperti
aku yang memantulkan bayanganmu dengan segaris keraguan.
Udara terjebak
dalam ruang dan aku tak bisa keluar dari kenangan.
Aku melihat kantuk
di wajah seseorang sedang kau tak pernah peka dengan kantung mataku yang
menghitam.
Bangku-bangku berjajar rapi layaknya rencana kita yang sudah
disiapkan,
jauh, yang kini berantakan.
2014 *Lagi ujian sintaksis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar