Minggu, 26 Maret 2017

Melamar Pekerjaan

Awal Februari saya melihat brosur lowongan kerja menjadi guru di sekolah milik perusahaan Astra Agro Lestari. Saya langsung mengirimkan lamaran melalui surel. Lima belas Februari 2017, saya mendapat pesan dari perusahaan untuk mengikuti tes berikutnya di Amaris Hotel. Suami saya akhirnya meminta saya untuk mempelajari cooperative learning, mempelajari pertanyaan wawancara kerja,  matematika dasar, kurikulum, dan pedagogik.

Langkah pertama yang saya lakukan adalah membaca power point milik suami yang berisi tentang Cooperative Learning. Saya membaca lebih dari 15 jenis cl di SD dan SMP. Ada sedikit bayangan meski tidak bisa saya hafal semua. Selanjutnya, saya goolgling pertanyaan seputar wawancara kerja. Ada satu blog yang saya buka. Blog tersebut adalah blog yang muncul pertama di laman pencarian. Berisi 30 pertanyaan seputar wawancara. Saya berlatih tanya jawab dengan suami. Beberapa kali.

Setelah itu, sehari sebelum seleksi, saya pergi ke perpustakaan sekolah yang ada di belakang rumah untuk meminjam buku saku Matematika Dasar dan buku paket Bahasa Indonesia. Saya hanya mampu mempelajari Matematika kurang dari satu jam. Otak saya pening melihat rumus dan angka. Akhirnya saya beralih membaca silabus dan buku paket untuk memilih satu materi yang bisa dipakai untuk tes mikroteaching. Saya memilih fabel.

Saya lantas membuat RPP kurtilas, dan memutuskan untuk menggunakan metode Cooerative Script. Di tengah-tengah pembuatan RPP, saya dipusingkan memilih satu fabel yang bagus untuk diceritakan di awal pembelajaran. Sampai sore, RPP belum selesai, dan fabel yang tepat belum ditentukan.

Tetapi akhirnya sebelum berangkat ke Pekanbaru untuk bermalam di rumah saudara, saya bisa menyelesakan RPP tersebut. Fabel dan media belum teratasi.

Di rumah saudara, sebelum tidur saya membaca banyak fabel di internet dan akhirnya menemukan satu fabel yang dirasa tepat. Urusan fabel selesai, tapi urusan media dan cara mengajar belum sama sekali.

Suami akhirnya meminta saya untuk mempraktikan mikro teaching terlebih dulu.

Mikro teaching di depan suami nyatanya tidak mudah. Saya grogi. Dan berulang kali harus mempraktikan cara membuka pembelajaran di kelas. Suami akhirnya menyerah dan mengatakan kepada saya untuk berdoa saja. Saya tidur dalam keadaan tidak tenang. Saya belum membuat media. Perusahaan memang tidak meminta, saya hanya disuruh membawa alat tulis saat seleksi, tapi suami tetap meminta saya menyiapkan diri semaksimal mungkin. L

Subuh saya terbangun. Dan langsung terpikir untuk membuat origami binatang menggunakan kertas berisi fabel. Selepas shalat, saya membuat beberapa origami dengan cara searching terlebih dulu.

Pukul 6 saya tiba di hotel, suami langsung meninggalkan saya karena harus tetap mengajar. Tes pertama dimulai pukul sembilan. Sebelum dimulai, panitia mengingatkan kami bahwa jika diterima kelak, kami harus mau ditempatkan di manapun. Termasuk Sulawesi atau Kalimatan. Panitia juga menjelaskan tahap-tahap seleksi.

Tes tulis, wawancara, mikro teaching, medikal check up, training 3 bulan, baru dinyatakan layak jadi guru Astra atau tidak.

Tes pertama adalah pedagogik. Jawabannya pilihan ganda tetapi harus disertai penjelasan yang sangat rijit tentang alasan jawaban. Sembilan dari sepuluh soal berisi tentang cooperative learning. Satu soal lainnya tentang kurikulum. Semua pertanyaan merupakan ilustrasi. Dan jawaban kita adalah pengandaian jika kita menjadi guru. Untunglah saya sudah mempelajari cl sebelumnya. Jadi tidak begitu kesulitan.

Kesulitan saya adalah pada tes kedua, tes matematika dasar. Dua belas soal logika dan rumus. Empat tahun tidak bertemu matematika. Dan akhirnya dipaksa berpikir kembali. Begitu keras. Tetapi tetap saja hanya mampu menjawab separuhnya. Separuh yang lain saya bermain tebak-tebakan.

Pengumuman ditempel di jendela hotel pukul dua siang. Terdapat 17 nama. Salah satunya nama saya. Kami langsung diminta untuk memasuki ruang wawancara.

Di sana, kami ditanya kembali tentang kesiapan mengajar di luar Sumatra. Saya menjawab siap. Selanjutnya kami dibagi ke dalam tiga grup. Saya masuk grup pertama. Ada dua orang penguji di dalam ruangan tersebut. Kami diminta ke depan satu persatu.

Saya bisa menyaksikan rekan yang lain dipanggil satu persatu. Mereka berasal dari berbagai jurusan. Beberapa rekan yang dipanggil di awal diminta untuk mikro teaching. Selain itu, untuk jurusan PAI mereka ditanya hafalan Al-Qur'an masing-masing dan dites surat An-naba. Jurusan Bahasa Inggris diminta menerjemahkan koran secara langsung. Jurusan PGSD diminta untuk mengajar anak kelas 1 SD membaca.

Saya diapnggil terakhir. Saya sudah sangat siap jika diminta mikro teaching. Ketika saya di depan, saya tidak diminta untuk mengajar, tetapi menyanyikan gurindam. Tidak ada yang saya hafal. Saya lantas menjawab tidak bisa. Lalu saya diminta menyebutkan jenis-jenis pantun lama, saya hanya bisa menyebutkan 3.

Akhirnya saya diminta menjadi seorang reporter. Alhasil blah bloh. Wong saya nyiapin untuk ngajar. 😭😭😭 Selanjutnya pertanyaan mengarah ke cooperative learning, untunglah saya ditanya tentang metode CIRC. Saya bisa menjawabnya karena metode tersebut adalah variabel penelitian skripsi saya. Terakhir saya ditanya tentang skill lain selain kemampuan akademik.

Saya kembali ke tempat duduk dengan perasaan dongkol. Menyesal tidak hafal gurindam. Haha
Kami kemudian diminta untuk menunggu pengumuman berikutnya. Mohon doanya diberi yang terbaik. Semoga pengalamannya bermanfaat. Aamiin