Selasa, 13 Maret 2018

Tentang Menerima dan Mengejar Suatu Hal

Ada hal yang kerap lupa saya lakukan
selama tinggal di sini. Adalah bersyukur, perasaan yang sering kalah oleh begitu banyak keinginan yang belum terkabul.

Akhir-akhir ini, urusan kehidupan telah lihai menciptakan kebisingan di dalam kepala saya. Saya memikirkan banyak sekali rencana yang entah matang atau tidak. Saya hanya merasa perlu menata masa depan dengan lebih baik.


  • Kadang memang, ambisi yang saya miliki seolah hanya membuat saya tidak pernah merasa cukup. Padahal bukan itu. Saya hanya merasa perlu mengejar pencapaian yang lain. Saya tidak pernah tenang jika harus membiarkan hidup saya mengalir begitu saja setiap waktunya. Saya tahu segala hal akan bermuara ke tempat yang sama, tapi kita bisa memilih jalan mana yang kita inginkan.


Dua tahun hidup di Sumatra tanpa menciptakan karya-karya yang berarti, membuat saya tidak pernah merasa baik-baik saja. saya selalu menghibur diri sendiri dengan mengingat lagi tujuan utama kehidupan ini. Allah hanya meminta saya untuk beribadah dengan baik. Dengan ilmu. Berbuat baik. Dan mencegah orang lain berbuat tidak baik.

Lantas sudah sejauh mana ilmu yang saya dapatkan? Hal itulah yang selalu membuat saya selalu mengingat kembali rencana-rencana hidup saya sebelumnya.

Setelah mempertimbangkan hal ini begitu lama, akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke Jawa dan mengejar sesuatu yang selama ini saya inginkan.

Menerima kenyataan bukan berarti berhenti mengejar hal lain di depan sana. Saya masih perlu menuliskan impian-impian saya di kertas sampai kapan pun. Memanfaatkan sebaik mungkin setiap kesempatan. Dan mensyukuri semua yang sedang Allah amanahkan.

Riau, 13 Maret 2018