Sabtu, 12 Juli 2014

Sepuluh Tiga Sembilan

Hari ini pagi serupa sore,
dan selepas hujan serupa rindu yang membuat kuduk menggigil gemetar.

ialah ketabahan,
angin dingin musim semi yang tak bisa kembali
ratusan ranting yang menunggu dedaunan
dan aku yang harus menyikapi kepergian.

Pagi ini tak dapat lagi aku bedakan antara marah dan kerinduan
Mengingatmu ialah penyesalan antara perpisahan atau pertemuan
Serupa langit yang tengah telanjang
aku ingin berterus terang aku masih mengharapkan sebuah kepulangan.

Juli 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar